Rabu, 24 Juni 2009

PERENCANAAN PENDIDIKAN BERSIH, AWAL BANGKITNYA PENDIDIKAN BERMUTU


Perencanaan pendidikan adalah penggunaan analisis yang rasional dan sistematis terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan lebih efektif dan efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan murid dan masyarakat.
Berbicara tentang tanggapan kebutuhan dan tujuan murid sebagai satu diantara tujuan perencanaan pendidikan itu sendiri, penulis berusaha mengkajinya secara detail tetapi tetap dalam ruang lingkup pendidikan.
Pada umumnya, kalau kita ingin membuat program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia kita harus memastikan bahwa strategi-strategi yang direncanakan untuk menghadapi segala macam hal, dan yang di utamakan adalah kebutuhan dasar untuk mengajar dan situasi yang nyaman dan aman di semua sekolah (termasuk listrik/air). Sebagai contoh, ada beberapa isu yang terjadi di dunia pendidikan seperti :
Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta, 30.000 Desa Belum Teraliri Listrik, dan 55 juta orang tidak memiliki "akses" terhadap sumber air yang aman (Tiap Hari 5.000 Balita Mati karena Diare) dan Korupsi Terjadi di semua level Penyelenggara Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Stop Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan, dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan lain sebagainya.“
Dan kalau kita bertanya pada pemerintah, rencana atau tindakan apa yang akan diambil sehubungan dengan beberapa kasus pendidikan tersebut? Jawaban klise pasti akan kita dapatkan bahwa masalah yang dihadapi pemerintah bukan hanya dari sektor pendidikan saja tapi juga sektor lain yang juga menuntut untuk diselesaikan dan diambil tindakan. Dan yang pasti, pemerintah akan menjawab semua pertanyaan masyarakat dalam sudut pandang teoritis bahwa ada 3 pendekatan dalam perencanaan pendidikan, yaitu :
1. Social Demand : Memperhatikan tuntutan dan kebutuhan sosial;
2. Manpower : Memperhatikan penyiapan tenaga kerja yang siap pakai diberbagai sektor;
3. Rate of return : memperhatikan keseimbangan Input-Output / cost-benefit.

Kalau jawabannya sudah demikian, yang pasti masyarakat tidak bisa menuntut terlalu banyak karena pemerintah sudah pasti memikirkan untung dan rugi serta resiko yang akan dihadapi atas tindakan yang diambil. Lantas, siapa yang akan menjadi problem-solver atas polemik-polemik pendidikan di atas?

Selasa, 09 Juni 2009

GURU YANG UP TO DATE


Peningkatan mutu pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam program pendidikan di KALTIM. Peningkatan mutu memang harus dibarengi dengan peningkatan SDM guru yang merupakan pondasi atas KALTIM cemerlang pada umumnya dan Balikpapan cerdas pada khususnya.
Untuk memenuhi kriteria SDM bermutu, maka perlu diselenggarakan Bimbingan teknis pembuatan bahan ajar multimedia bagi guru-guru Bahasa Inggris, IPS, Ekonomi, Geografi, dan PKN se Kaltim demi menciptakan proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.
Apalagi sejauh ini, guru-guru Kaltim belum seluruhnya memiliki kompetensi yang layak seperti yang dituntut dalam PP No. 19 tahun 2005 dan PERMEN DIKNAS No. 41 tahun 2007 tentang Profesionalisme Guru.
Saya selaku utusan dari kota Balikpapan, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan kepala sekolah, Dinas pendidikan kota Balikpapan serta Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim yang telah memberikan apresiasi bagi saya dan teman-teman lain untuk mengenyam ilmu yang sangat bernilai dan bermanfaat selama sepekan untuk menunjang profesi kami sebagai guru profesional dan bermartarbat yang siap mencerdaskan warga Balikpapan. Terima kasih tak terhingga juga saya ucapkan kepada para instruktur muda berbakat, mas Indra, mas Nanang, mba Ana dan instruktur lain yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Mudah-mudahan apa yang anda berikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin!


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger