Jumat, 20 November 2009

MAAFKAN AKU NENEK MINAH...


Sedih hatiku melihat tayangan TV yang mempertontonkan kepada masyarakat luas di Indonesia bahkan di dunia tentang vonis pidana selama 1 bulan setengah tahanan rumah terhadap nenek Minah terkait kasus pencurian 3 buah kakao di Purwokerto Jawa Tengah. Aku tak menyangka kalau hal ini menimpa kepada orang yang seharusnya kita sayangi dan lindungi dalam mengarungi hidupnya yang tidak berapa lama lagi ditemani suami tercinta yang juga sama dengan dirinya, sama-sama tua. Aku cuma bingung, mengapa tidak ada rasa belas kasih kepada orang yang sudah berjasa terhadap bidang perkebunan dan pertanian di Indonesia mewakili para petani lainnya. Aku hanya berpikir, tidak adakah pihak yang mendukung keadilan untuk nenek Minah akibat 3 biji kakao yang harganya tidak seberapa sehingga nenekku sayang harus duduk di kursi pesakitan layaknya seorang terdakwa padahal nenek tidak melakukan apa-apa. Nenekku sayang hanya memungt 3 biji kakao yang jatuh dari pohonnya kemudian dipungut untuk ditanam kembali agar bisa tumbuh subur dan berbuah banyak. Subhanallah... masih ada kasih sayang dari nenek untuk menyuburkan habitat kakao yang mungkin jika tidak ada campur tangan nenek Minah yang lembut, tidak mungkin akan berkembang biak dengan sempurna. Mungkin jika dibandingkan dengan aku yang tidak pandai bercocok tanam, mana mungkin kakao tumbuh dengan subur jika tanganku yang menanamnya, melainkan tangan nenek Minah yang dibutuhkan oleh biji tersebut untuk hidup pada sebuah lahan karena nenek lebih profesional dalam hal berkebun dan bertani dibanding dengan aku yang berprofesi sebagai seorang pendidik. Aku sadar, aku tidak setegar nenek Minah yang kuat diterpa ujian yang sangat berat yang saya yakin orang lain pun tidak sanggup menahan ujian berat seperti yang dialami oleh nenek. Nenek sangat kuat hidup dalam garis kemiskinan dan tetap tersenyum walaupun cobaan kemiskinan dan fitnah orang datang silih berganti.


Nenek Minah, maafkan aku yang tidak bisa membantumu karena jarak kita yang sangat berjauhan. Aku hanya bisa membantumu dengan do'a tulus yang kupanjatkan kehadirat Allah SWT agar hidup nenek dan kakek senantiasa barokah dan jauh dari segala bentuk penzoliman yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan rakyat kecil seperti kita, nek. Nenek, aku juga berjanji akan menjadi pendidik yang akan mencetak generasi yang jujur yang akan selalu membela kebenaran dan memberantas kezoliman, bukan sebaliknya. Generasi itu juga yang akan menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga tidak ada lagi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.


Nenek Minah, do'a ini berasal dari cucumu, seorang pendidik yang peduli dengan keberadaan orang-orang jujur dan bersih seperti nenek. Semoga Allah SWT meridhoinya. Amin!


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger